KEBUDAYAAN SEBAGAI SUATU SISTEM
Kata “kebudayaan”
adalah berasal dari bahasa sansekerta ‘buddhayah’
(buddhi/budi atau akal dan daya atau kekuatan). Jadi, dalam arti bahasa
“kebudayaan” merupakan hasil cipta, rasa dan krasa manusia dalam proses
kehidupannya. Kebudayaan sebenarnya mempunyai atri yang sangat luas, tidak
hanya sebatas konsep tentang hal-hal yang indah, seperti bangunan arsitektur
yang indah, seni rupa, seni tari, seni suara atau kesusastraan, tetapi meliputi
seluruh hasil ciptakan, rasa dan karsa manusia sepanjang usia hidupnya untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya, baik secara individu ataupun kelompok. Dalam
bahasa Inggris kebudayaan adalah culture,
yang berarti segala daya upaya serta tindakan manusia untuk merubah alam.
Unsur-unsur
kebudayaan menurut Kluckhokn (dalam Soekanto, 1988 : 158) meliputi :
1. Peralatan
dan perlengkapan hidup manusia (pakaian,perumahan,alat-alat rumah tangga
senjata,alat-alat produksi, trasport dan sebagainya)
2. Mata
pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian,
peternakan,sistemproduksi, sistem distribusi dan sebagainya)
3. Sistem
kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum, sistem
perkawinan)
4. Bahasa
(lisan maupun tertulis)
5. Kesenian
(seni rupa, seni suara, senigerak dan sebagainya)
6. Sistem
pengetahuan
7. Religi
(sistem kepercayaan)
Untuk mempermudah
dalam mempelajari suatu kebudayaan, maka muncul beberapa teori-teori yang
menjelaskan tentang budaya itu sendiri. Teori-teori budaya tersebut dapat
digunakan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan suatu masalah (kompleks maupun
sederhana) dengan praktisa, mudah, dan dapat diterima oleh masyarakat, serta
dapat memecahkan masalah-masalah tersebut dengan cara yang ilmiah.teori-teori
yang ada tersebut terus berkembang hingga sekarang. Berdasarkan jurnal
Teori-teori tentang Budaya, Roger M. Keesing membedakan tiga cara yang khas
dalam mendekati budaya sebagai sistem gagasan atau ideasional.
1.
Kebudayaan sebagai Sistem Kognitif
Kognitif berarti pengetahuan.
Teori budaya yang ditawarkan oleh keesing menyebutkan bahwa suatu kebudayaan
merupakan sebuah sistem yang diturunkan secara sosial dari pola-pola kehidupan
antara manusia dengan lingkungannya.
Asumsi dari kebudayaan sebagai
sistem kognitif ini yaitu bahwa kebudayaan sebagai suatu sistem kognitif
dipengaruhi oleh aliran psikologi kognitif, bahwa ide merupakan awal dari
segalanya. Adanya kebudayaan tidak hanyak diajarkan semata, namun harus melalui
pemikiran sendiri untuk menginterpretasikan kebudayaan tersebut. Setiap
individu bisa memiliki budaya yang berbeda-beda dimana perbedaan kebudayaan itu
berada kognisi perindividunya.
Goodenough menyatakan bahwa
bahasa dan budaya memiliki kesamaan. Dimana tata aturan yang berlaku dalam
bahasa, begitu pun sebaliknya. Konsep langue dan parole, emic dan etic,
fonologi, sintaksis dan sematik. Ditemukan pada studi-studi tentang kebudayaan.
Sehingga Goodenough sampaipada sebuah kesimpulan bahwa budaya dan bahasa
sama-sama dapat di pelajari. Selain itu, budaya dan bahasa juga merupakan suatu
sistem abstrak (lauge) yang memiliki bentuk (parole) yang berbeda di setiap
kelompok masyarakat.
2.
Kebudayaan sebagai Sistem Simbolik
Menurut Keesing, jalan lain
membahasa suatu kebudayaan adalah dengan cara memandang kebudayaan-kebudayaan
tersebut sebagai sistem simbol dan pemaknaan yang dimiliki bersama oleh
masyarakat. Kebudayaan-kebudayaan tersebut tidak dimiliki oleh individu,namun
dimiliki bersama oleh suatu kelompok masyarakat. Geertz menganggap pandangannya
tentang budaya adalah semiotik. Mempelajari budaya adalah berarti mempelajari
aturan-aturan makna yang dimiliki bersama. Simbol merupakan suatu hubungan
antara penanda dan petanda berdasarkan kesepakatan bersama. Namun, mungkin saja
bagi kebudayaan lain di luar masyarakat Indonesia belum tentu memiliki makna
yang sama dengan makna yang dimengerti oleh masyarakat Indonesia itu sendiri.
sumber :
avirista.blogspot.co.id/2013/06/konsep-kebudayaan-sebagai-suatu-sistem.html?=1
blog.unnes.ac.id/rarassantikadewi/2017/09/24/kebudayaan-sebagai-sistem-kegnitif-dan-simbolik/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar